Hukum Wanita Haid Memegang & Membaca Alqur'an
Copas By Ust Felixsiaw
1. lelaki dan wanita, sama dicipta sempurna | mereka dicipta sebaik-baik penciptaan oleh Sang Pencipta
2. adapun perbedaan diantara mereka bukan berarti pilih kasih | ia dimaksudkan melengkapi satu sama lain hingga utuh
3. bagi Muslimah, ia dapatkan kehormatan dari Allah dengan miliki rahim | ang membentuk hubungan kerabat, silaturahim
4. karena itulah wanita selalu didatangi tamu bulanan | bukan sebagai hukuman namun sebagai tanda kesuburan
5. maka haid harusnya tidak dianggap jadi beban | itu hanya bentuk ibadah kepada Allah dengan cara yang lain
6. saat haid shalat yg ditinggal karena Allah adalah pahala | larangan-larangan yang ditaati karena Allah berbuah surga
7. jangan dikira tak dapat lakukan shalat saat haid sebagai pengurang kebaikan | bila itu diperbuat karena Allah itu sebenar kebaikan
8. lagipula, tidak semua ibadah terlarang dilakukan saat haid | masih banyak sekali ibadah yang tetap bisa dibuat saat haid
9. membaca Al-Qur'an, dzikrullah, membaca buku Islam, berdoa, ikut kajian Islam dan sebagainya, takkan pernah habis kebaikan bagimu :)
10. membaca Al-Qur'an? bukankah tidak boleh dalam keadaan tak suci? | begitulah pemahaman umum, mari kaji dalil kebolehannya
11. pertama-tama, ini adl dalil yg melandasinya, "tidak menyentuhnya (Al-Qur'an) kecuali orang-orang yg disucikan" (QS56:79)
12. juga hadits shahih dari Nabi Muhammad saw, "tidak boleh
menyentuh Al Qur’an kecuali engkau dalam keadaan suci” (HR Al Hakim)
13. maka kedua dalil diatas cukup menjadi alasan | tidak bolehnya wanita haid (tak suci) atau lelaki
junub (tak suci) menyentuh Al- Qur'an
14. maka mushaf Al-Qur'an (lembaran-lembaran Al-Qur'an), termasuk sampul dan keseluruhan buku, harus disentuh dlm keadaan suci
15. namun dalil diatas membahas tentang menyentuh Al-Qur'an | bukan hukum membaca Al-Qur'an | mari kita simak dalil lain
16. satu waktu Rasulullah dan Aisyah sedang ingin melaksanakan umrah | namun Aisyah dapatkan haid pada masa itu
17. "lalu berhajilah, lakukan apa yg dilakukan oleh orang yg berhaji kecuali thawaf dan shalat” (HR Bukhari Muslim)
18. bila membaca Al-Qur'an adalahl termasuk amalan utama bagi yg berhaji | maka ini menunjukkan bolehnya wanita haid membaca Al-Qur'an
19. Ibnu Taimiyah dalam Majmu Al-Fatawa juga menyetujui pendapat demikian | bahwa Muslimah boleh membaca Al-Qur'an saat haid
20. boleh membaca Al-Qur'an saat haid | hanya saja bagi wnaita haid, dilarang mereka untuk menyentuh Al-Qur'an ketika membaca Al-Qur'an
21. maka silahkan membaca Al-Qur'an, dan gunakan sarung tangan atau kain untuk memegang mushaf Al-Qur'an dan
membalikkan halamannya
22. kesimpulannya diperbolehkan membaca Al Qur’an bagi wanita haid dan nifas, asalkan tidak menyentuh mushaf Al Qur’an
23. inilah pendapat Imam Malik, Abu Hanifah dan Imam Ahmad bin Hanbal, juga Imam Bukhari, Ibnu Hazm, dan Ibnu Taimiyah
24. mengenai membaca Al-Qur'an dalam keadaan hadats kecil, maka itu boleh saja, namun lebih utama memiliki wudhu
25. “kaum muslim bersepakat bolehnya membaca Al-Quran untuk org yg hadats kecil, lebih utama hendaknya dia berwudhu" (Imam Nawawi)
๐๐ฟ๐๐ฟ๐๐ฟ๐๐ฟ๐๐ฟ
KALAU HAID BOLEH PEGANG QURAN GAK?
Mushaf AL Quran itu jadiid..baru..
Di zaman Rasul tidak ada mushaf.. jadi hukum2 mengenai mushaf adalah hasil ijtihad fukaha..
Dalil yang biasa dipakai ttg tidak bolehnya memegang Quran adalah Al Waqiah ayat 76 sd 79
"Sesungguhnya Al-Quran ini adalah bacaan yang sangat mulia, pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh), tidak menyentuhnya kecuali yang disucikan"
Yang disucikan disini adalah Malaikat, Al Quran yg dibicarakan adalah yg di Lauful Mahfudz. Kalau dilihat di kitab2 tafsir, penjelasannya sama. Ulama Quran berpendapat bahwa ini tidak mbahas mushaf..
Jadi tidak apa2 memegang Quran ketika haid
Penjelasan rincinya ada di link ini .
http://halaqah.net/v10/index.php?topic=1302.0
Semoga bisa menambah wawasan..
๐ฅ๐ฅ๐ฅ๐ฅ๐ฅ
©Ustadzah Azizah
๐ป๐ป๐ป
Tambahan
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata (Majmu’al Fatawa 21/459): “Adapun membaca al-Qur’an bagi orang yang junub dan haidh, maka ada 3 pendapat ulama dalam hal tersebut:
• 1. Ada yang berpendapat: boleh bagi keduanya, dan inilah madzhab Abu Hanifah dan yang masyhur dari madzhab Syafi’i dan Ahmad. (Imam Syafii membolehkan lho....)
• 2. Ada juga yang berpendapat: tidak boleh bagi junub dan boleh bagi wanita haidh, baik secara mutlak ataupun karena takut lupa, dan ini adalah madzhab Imam Malik, dan satu pendapat pada madzhab Ahmad dan selainnya. Junub itu sesaat. Mandi besar lalu selesai. Haid itu berhari2.
• 3. (Sama dg pendapat pertam) Abu Muhammad bin Hazm berkata (Al—Muhalla: 1/77-78): “Permasalahan: Membaca al-Qur’an, sujud tilawah, menyentuh mushaf dan berdzikir kepada Allah Azza wa Jalla, semua itu boleh dilakukan dengan berwudhu atau tanpa wudhu dan (boleh) bagi yang junub dan juga yang haidh.
• Kesimpulan.
• Bahwa wanita yang haidh boleh untuk berdzikir kepada Allah dan membaca al-Qur’an, karena tidak ada dalil yang shahih dan sharih (jelas) dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam yang melarang hal tersebut. Bahkan riwayat yang ada (justeru) membolehkan hal-hal tersebut, yaitu yang telah dijelaskan di atas. Ttg al waqiah 79, artinya tiada yg menyentuh kecuali hamba2 yg Disucikan. Dalam tafsirnya, laa yamassuhu (tiada yg menyentuhnya) yakni menyentuh lauh mahfuzh. Illal muthahharuun (kecuali hamba2 yg disucikan) mereka adalah para malaikat.
Ayat ini menerangkan ttg proses turunnya Al quran. Jd dilarang menyentuh al quran dari lauh mahfuzh utk disampaikan ke nabi Muhammad kcl yg disucikann yaitu malaikat jibril. Jd tdk pas kalau dipakai sbg dalil utk melarang wanita haid memegang mushaf. Jaman Rasulullah jg belum ada mushaf.... Beberapa ulama keberatan jika wanita haid, tilawah Al qur'an semata2 utk cari pahala. Ini terkait dg akhlaq kita kpd Al Quran. Seperti, seorang laki2 sholat hanya menggunakan sarung yg menutupi pusar sampai lutut. Dadanya terbuka tanpa baju. Secara fiqh sholatnya sah. Tp secara akhlaq kpd Allah kurang pas. Demikian jg wanita haid melafadzkan al quran itu boleh. Ulama yg keberatan hanya terkait dg akhlaq dg al quran saja....
©Ustadzah Rochma Yulika
๐๐๐๐๐๐๐
1. lelaki dan wanita, sama dicipta sempurna | mereka dicipta sebaik-baik penciptaan oleh Sang Pencipta
2. adapun perbedaan diantara mereka bukan berarti pilih kasih | ia dimaksudkan melengkapi satu sama lain hingga utuh
3. bagi Muslimah, ia dapatkan kehormatan dari Allah dengan miliki rahim | ang membentuk hubungan kerabat, silaturahim
4. karena itulah wanita selalu didatangi tamu bulanan | bukan sebagai hukuman namun sebagai tanda kesuburan
5. maka haid harusnya tidak dianggap jadi beban | itu hanya bentuk ibadah kepada Allah dengan cara yang lain
6. saat haid shalat yg ditinggal karena Allah adalah pahala | larangan-larangan yang ditaati karena Allah berbuah surga
7. jangan dikira tak dapat lakukan shalat saat haid sebagai pengurang kebaikan | bila itu diperbuat karena Allah itu sebenar kebaikan
8. lagipula, tidak semua ibadah terlarang dilakukan saat haid | masih banyak sekali ibadah yang tetap bisa dibuat saat haid
9. membaca Al-Qur'an, dzikrullah, membaca buku Islam, berdoa, ikut kajian Islam dan sebagainya, takkan pernah habis kebaikan bagimu :)
10. membaca Al-Qur'an? bukankah tidak boleh dalam keadaan tak suci? | begitulah pemahaman umum, mari kaji dalil kebolehannya
11. pertama-tama, ini adl dalil yg melandasinya, "tidak menyentuhnya (Al-Qur'an) kecuali orang-orang yg disucikan" (QS56:79)
12. juga hadits shahih dari Nabi Muhammad saw, "tidak boleh
menyentuh Al Qur’an kecuali engkau dalam keadaan suci” (HR Al Hakim)
13. maka kedua dalil diatas cukup menjadi alasan | tidak bolehnya wanita haid (tak suci) atau lelaki
junub (tak suci) menyentuh Al- Qur'an
14. maka mushaf Al-Qur'an (lembaran-lembaran Al-Qur'an), termasuk sampul dan keseluruhan buku, harus disentuh dlm keadaan suci
15. namun dalil diatas membahas tentang menyentuh Al-Qur'an | bukan hukum membaca Al-Qur'an | mari kita simak dalil lain
16. satu waktu Rasulullah dan Aisyah sedang ingin melaksanakan umrah | namun Aisyah dapatkan haid pada masa itu
17. "lalu berhajilah, lakukan apa yg dilakukan oleh orang yg berhaji kecuali thawaf dan shalat” (HR Bukhari Muslim)
18. bila membaca Al-Qur'an adalahl termasuk amalan utama bagi yg berhaji | maka ini menunjukkan bolehnya wanita haid membaca Al-Qur'an
19. Ibnu Taimiyah dalam Majmu Al-Fatawa juga menyetujui pendapat demikian | bahwa Muslimah boleh membaca Al-Qur'an saat haid
20. boleh membaca Al-Qur'an saat haid | hanya saja bagi wnaita haid, dilarang mereka untuk menyentuh Al-Qur'an ketika membaca Al-Qur'an
21. maka silahkan membaca Al-Qur'an, dan gunakan sarung tangan atau kain untuk memegang mushaf Al-Qur'an dan
membalikkan halamannya
22. kesimpulannya diperbolehkan membaca Al Qur’an bagi wanita haid dan nifas, asalkan tidak menyentuh mushaf Al Qur’an
23. inilah pendapat Imam Malik, Abu Hanifah dan Imam Ahmad bin Hanbal, juga Imam Bukhari, Ibnu Hazm, dan Ibnu Taimiyah
24. mengenai membaca Al-Qur'an dalam keadaan hadats kecil, maka itu boleh saja, namun lebih utama memiliki wudhu
25. “kaum muslim bersepakat bolehnya membaca Al-Quran untuk org yg hadats kecil, lebih utama hendaknya dia berwudhu" (Imam Nawawi)
๐๐ฟ๐๐ฟ๐๐ฟ๐๐ฟ๐๐ฟ
KALAU HAID BOLEH PEGANG QURAN GAK?
Mushaf AL Quran itu jadiid..baru..
Di zaman Rasul tidak ada mushaf.. jadi hukum2 mengenai mushaf adalah hasil ijtihad fukaha..
Dalil yang biasa dipakai ttg tidak bolehnya memegang Quran adalah Al Waqiah ayat 76 sd 79
"Sesungguhnya Al-Quran ini adalah bacaan yang sangat mulia, pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh), tidak menyentuhnya kecuali yang disucikan"
Yang disucikan disini adalah Malaikat, Al Quran yg dibicarakan adalah yg di Lauful Mahfudz. Kalau dilihat di kitab2 tafsir, penjelasannya sama. Ulama Quran berpendapat bahwa ini tidak mbahas mushaf..
Jadi tidak apa2 memegang Quran ketika haid
Penjelasan rincinya ada di link ini .
http://halaqah.net/v10/index.php?topic=1302.0
Semoga bisa menambah wawasan..
๐ฅ๐ฅ๐ฅ๐ฅ๐ฅ
©Ustadzah Azizah
๐ป๐ป๐ป
Tambahan
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata (Majmu’al Fatawa 21/459): “Adapun membaca al-Qur’an bagi orang yang junub dan haidh, maka ada 3 pendapat ulama dalam hal tersebut:
• 1. Ada yang berpendapat: boleh bagi keduanya, dan inilah madzhab Abu Hanifah dan yang masyhur dari madzhab Syafi’i dan Ahmad. (Imam Syafii membolehkan lho....)
• 2. Ada juga yang berpendapat: tidak boleh bagi junub dan boleh bagi wanita haidh, baik secara mutlak ataupun karena takut lupa, dan ini adalah madzhab Imam Malik, dan satu pendapat pada madzhab Ahmad dan selainnya. Junub itu sesaat. Mandi besar lalu selesai. Haid itu berhari2.
• 3. (Sama dg pendapat pertam) Abu Muhammad bin Hazm berkata (Al—Muhalla: 1/77-78): “Permasalahan: Membaca al-Qur’an, sujud tilawah, menyentuh mushaf dan berdzikir kepada Allah Azza wa Jalla, semua itu boleh dilakukan dengan berwudhu atau tanpa wudhu dan (boleh) bagi yang junub dan juga yang haidh.
• Kesimpulan.
• Bahwa wanita yang haidh boleh untuk berdzikir kepada Allah dan membaca al-Qur’an, karena tidak ada dalil yang shahih dan sharih (jelas) dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam yang melarang hal tersebut. Bahkan riwayat yang ada (justeru) membolehkan hal-hal tersebut, yaitu yang telah dijelaskan di atas. Ttg al waqiah 79, artinya tiada yg menyentuh kecuali hamba2 yg Disucikan. Dalam tafsirnya, laa yamassuhu (tiada yg menyentuhnya) yakni menyentuh lauh mahfuzh. Illal muthahharuun (kecuali hamba2 yg disucikan) mereka adalah para malaikat.
Ayat ini menerangkan ttg proses turunnya Al quran. Jd dilarang menyentuh al quran dari lauh mahfuzh utk disampaikan ke nabi Muhammad kcl yg disucikann yaitu malaikat jibril. Jd tdk pas kalau dipakai sbg dalil utk melarang wanita haid memegang mushaf. Jaman Rasulullah jg belum ada mushaf.... Beberapa ulama keberatan jika wanita haid, tilawah Al qur'an semata2 utk cari pahala. Ini terkait dg akhlaq kita kpd Al Quran. Seperti, seorang laki2 sholat hanya menggunakan sarung yg menutupi pusar sampai lutut. Dadanya terbuka tanpa baju. Secara fiqh sholatnya sah. Tp secara akhlaq kpd Allah kurang pas. Demikian jg wanita haid melafadzkan al quran itu boleh. Ulama yg keberatan hanya terkait dg akhlaq dg al quran saja....
©Ustadzah Rochma Yulika
๐๐๐๐๐๐๐
Komentar
Posting Komentar