Mempersiapkan Ruhiyat Menyambut Ramadhan
๐ฟ๐ฟ๐ฟ๐ฟ๐ฟ๐ฟ๐ฟ๐ฟ๐ฟ
NOTULEN KAJIAN DRi/a 16/05/2017
Tempat : room kajian DRi/a
Waktu : 20.00 - 22.00
Moderator : inchessnit
Notulen : sandra
Muwajjih : bunda irna
Tema : mempersiapkan ruhiyat menyambut ramadhan
๐ MATERI ๐
Sahabat2ku ....
Waktu memiliki sifat terus berjalan, jam demi jam terus melaju tanpa seorang pun dapat menghentikannya, dan tidak ada satu orang pun diantara kita yang bisa menghentikan waktu walau hanya sedetik.
Tanpa terasa bulan sekarang (dalam kalender Hijirah) sudah memasuki bulan Sya’ban, itu pertanda bahwa bulan depan kita akan memasuki bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, bulan penuh pahala dan bulan penuh kebaikan.
Bagaimana pun keadaan kita, apakah kita siap atau tidak siap, maka bulan Ramadhan pastilah akan datang dan Ramadhan Saat ini Nuansanya sudah mulai terasa, dan tentu beruntunglah orang yang sudah mempersiapkan diri menyambut bulan Ramadhan, karena dengan persiapan tentu saja hasilnya akan lebih baik. Sebagaimana kita tahu, bulan Ramadhan adalah bulan yang paling ditunggu-tunggu oleh jutaan umat muslim di seluruh penjuru dunia.
Saudaraku seiman yang saya cinta karena Allah Azza Wa jalla , bulan suci, bulan magfirah, bulan penuh rahmat, bulan diturunkannya Al-Qur’an, bulan yang didalamnya terdapat lailatul qadr yang dinanti-nanti sudah dihadapan mata. bulan segala kebaikan: bulan ampunan, bulan tarbiyah (pembinaan), bulan dzikir dan doa, bulan Al-Qur’an, bulan kesabaran, bulan dakwah dan jihad. Masih banyak lagi makna-makna lain bulan Ramadhan yang memberikan tambahan kebaikan dan manfaat yang luar biasa bagi kehidupan dunia dan akhirat kaum beriman.
Seluruh kebaikan dan keutamaan itu, dalam bahasa Rasulullah SAW, diistilahkan dengan ‘syahrun mubarak‘. Ini seperti yang tersebut dalam sebuah haditsnya, “Akan datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan mubarak. Allah mewajibkan di dalamnya berpuasa. Pada bulan itu dibukakan untuk kalian pintu-pintu surga dan ditutup pintu-pintu neraka, setan-setan dibelenggu, serta pada salah satu malamnya terdapat malam yang lebih baik daripada seribu bulan, yaitu lailatul qadar. Barangsiapa yang terhalang untuk mendapatkan kebaikan di bulan itu, maka ia telah terhalang selamanya.” (Ahmad dan Nasa’i), Hanya hitungan hari menuju bulan mulia itu.
Karena kemuliaan dan spesialnya bulan tersebut maka sudah seharusnya kita sebagai ummat Islam mempersiapkan diri dan keluarga, jangan sampai kita cuek saja menyambut bulan ini. Karna dia adalah hadiah dari Allah untuk hamba2NYA yang beriman, dan kita tau yang dipanggil untuk berpuasa siapa?
Hanya beberapa panggilan saja didalam Al Quran khusus untuk orang beriman,
Dan salah satunya adalah Berpuasa :
“Hai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu menjadi orang yang bertakwa“. (Al-Baqarah: 183)
Ayat ini adalah bukti kedekatan dan sentuhan Allah terhadap hambaNya yang beriman dengan mewajibkan mereka berpuasa, tentu tidak lain adalah untuk meningkatkan derajat mereka menuju pribadi yang bertakwa ‘La’allakum tattaqun‘.
Ibnu Mas’ud ra merumuskan sebuah kaidah dalam memahami ayat Al-Qur’an yang diawali dengan seruan ‘Hai orang-orang yang beriman’, “Jika kalian mendengar atau membaca ayat Al-Qur’an yang diawali dengan seruan ‘hai orang-orang yang beriman‘, maka perhatikanlah dengan seksama; karena setelah seruan itu tidak lain adalah sebuah kebaikan yang Allah perintahkan, atau sebuah keburukan yang Allah larang.” Keduanya, perintah dan larangan, diperuntukkan untuk kebaikan orang-orang yang beriman. Memang hanya orang yang beriman yang mampu berpuasa dengan baik dan benar.
Panggilan untuk orang orang beriman ini merupakan motivasi utama bagi kita dalam menjalankan perintah beribadah dari Allah, sesungguhnya puasa itu atas dasar iman
Bukan karena besar dan banyaknya pahala yang disediakan. Sebab, pahala itu rahasia dan hak prerogatif Allah yang tentunya sesuai dengan tingkat kesukaran dan kepayahan ibadah tersebut. Rasulullah saw. bersabda, “Pahala itu ditentukan oleh tingkat kesukaran dan kepayahan seseorang menjalankan ibadah tersebut.”
Rasulullah bersabda tentang shiyam, “Barangsiapa yang berpuasa karena iman dan semata-mata mengharapkan ridha Allah, maka sungguh ia telah diampuni dosa-dosanya yang terdahulu”. (Muttafaqun Alaih).
Dengan redaksi yang sama, Rasulullah bersabda juga tentang qiyam di bulan Ramadhan, “Barangsiapa yang shalat malam (qiyam) di bulan Ramadhan karena iman dan semata mengharapkan ridha Allah, maka sungguh ia telah diampuni dosa-dosanya yang terdahulu.” (Muttafaqun Alaih).
Demikian juga doa yang paling banyak dibaca oleh Rasulullah di bulan puasa adalah “Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan mencintai maaf, maka maafkanlah aku.” Ampunan Allahlah yang menjadi kunci dan syarat utama seseorang dimasukkan ke dalam surga.
Ungkapan ‘agar kalian menjadi orang yang bertakwa‘ pada petikan terakhir ayat pertama dari ayat puasa merupakan harapan sekaligus jaminan Allah bagi ‘orang-orang yang beriman‘ dalam seluruh aspek . Sebab, mereka akan beralih meningkat menuju level berikutnya, yaitu pribadi yang muttaqin yang tiada balasan lain bagi mereka melainkan surga Allah tanpa ‘syarat‘ karena mereka telah berhasil melalui ujian-ujian perintah dan larangan ketika mereka berada pada level mukmin.
Itulah hakikat kewajiban puasa yang tersebut pada ayat pertama dari ayatush shiyam: perintah puasa adalah ditujukan untuk orang yang beriman. Berpuasa hanya akan mampu dijalankan dengan baik dan benar oleh orang-orang yang benar-benar beriman.
Motivasi menjalankan amaliah Ramadhan juga karena iman. Orang-orang beriman yang sukses akan diangkat oleh Allah menuju derajat yang paling tinggi di hadapan-Nya, yaitu muttaqin.
Semoga kita termasuk yang akan mendapatkan predikat muttaqin setelah sukses menjalankan ibadah Ramadhan dengan penuh iman dan ihtisaban.
Agar puasa menjadi nikmat dan ladang amal bagi kita umat Muslim, tentunya harus dilakukan dengan tingkat keimanan yang tinggi, karna hanya dengan Imanlah kita mampu menumbuhkan rasa cinta terhadap perintah Allaah, apapun itu, termasuk perintah puasa, andai tanpa iman, maka akan berat bagi kita untuk menahan haus lapar, hawa nafsu selama bulan Ramadhan, dan dilanjutkan setelah ramadhan.
Dalam meningkatkan Iman tentunya ada hal yang bisa dilakukan diantaranya adalah :
✅Tazkiyatun nafs/ membersihkan hati dari penyakit-penyakit dalam jiwanya sehingga hati nurani akan bersih dari penyakit-penyakit yang dapat mengganggu ibadah di bulan Ramadhan nantinya. “Dan beruntunglah orang yang menyucikan jiwanya ” (Asy-Syams:9)
Hati manusia itu diumpamakan sehelai kertas putih yang bersih, ketika dia berbuat dosa muncullah sebuah titik hitam pada kertas itu. Ketika ia beristighfar , bertaubat dan mengerjakan shalat bintik hitam itupun hilang. Demikian seterusnya hati akan tetap bersih selama ia tetap beristghfar dan mendirikan shalat. Jika ia tidak pernah beristighfar dan mendirikan shalat maka hati itu akan dipenuhi bintik hitam yang pada akhirnya akan menutupi seluruh hatinya menjadi hitam legam penuh kegelapan.
Hati yang rusak dipenuhi berbagai penyakit seperti syirik, dengki, kafir, munafik, kikir, dendam, kecewa, gelisah, amarah dan lain sebagainya.
Allah menyatakan ini dalam surat Al baqarah 10
"Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta."
Orang yang hatinya dipenuhi berbagai kotoran dan penyakit hidupnya akan dirongrong berbagai masalah dan kesulitan yang tidak pernah habis. Didunia hidup menderita dan di akhirat akan lebih menderita lagi.
Hati dan qolbu yang sehat dimiliki oleh orang yang beriman, tawakkal, bertakwa, sabar, ikhlas , jujur, amanah, dan selalu berdzikir mengingat Allah dimanapun dia berada.
Berbahagialah orang yang selalu berusaha membersihkan hatinya dari berbagai penyakit.
Orang yang hatinya sehat dan bersih dijamin Allah hidupnya didunia dan akhirat. Hati yang sehat dan jernih menyebabkan dia bisa berfikir dengan tenang dan nyaman dalam mengatasi berbagai masalah kehidupan, sehingga ia mampu mengatasi berbagai masalah yang dihadapinya dengan mudah.
Kunci sukses hidup didunia dan akhirat adalah dengan menjamin hati tetap sehat dan bersih dari berbagai penyakit hati. Untuk membersihkan hati dari berbagai penyakit dibutuhkan kesabaran dan ketekunan .
✅Menjaga mata dan telinga
Mata dan telinga merupakan jalan utama masuknya pengaruh dan informasi kedalam hati manusia. Apa yang didengar dan dilihat diolah oleh fikiran kemudian disimpan didalam hati.
Jika mata dan telinga banyak dicekoki informasi dan pengaruh negatif , informasi itu akan dicerna dalam fikiran dan disimpan didalam hati . Mata sering melihat gambar dan video porno, melihat tindakan kejam dan brutal, menyaksikan berbagai kecurangan, melihat berbagai kemaksiatan serta pergaulan bebas yang jauh dari kegiatan dzikrullah.
Telinga sering mendengar ucapan cacian dan makian, umpatan dan keluh kesah, ajakan melakukan perbuatan tercela dan lain sebagainya. Apa yang dilihat dan didengar itu akan disimpan didalam hati menjadikan hati gelap dan cenderung melakukan perbuatan dosa dan maksiat.
Sebaliknya jika mata dan telinga banyak menerima informasi dan pengaruh positif, semua pengaruh dan informasi itu akan disimpan didalam hati. Mata digunakan untuk membaca al Qur’an dan buku ilmu pengetahuan, bergaul dengan lingkungan orang yang soleh, sering mendengarkan nasehat dan lantunan ayat suci al qur’an. Maka hati orang itu akan menjadi jernih dan bening, dan yang bersangkutan akan cenderung mengerjakan amal baik, beribadah dan selalu berdzikir mengingat Allah.
Menjaga mata dan telinga dari pengaruh dan informasi negatif , dapat menjenihkan hati dan mencegah yang bersangkutan dari melakukan perbuatan dosa dan maksiat.
Berdzikir setiap saat
Dalam surat Al A’laa ayat 14 -15 Allah mengingatkan beruntunglah orang yang membersihkan diri (hati)nya dengan banyak berdzikir mengingat nama Allah dan mendirikan shalat. Orang yang banyak berdzikir menyebut nama Allah didalam hatinya setiap saat akan selalu berada dalam pengawasan dan penjagaan Allah sebagaimana disebutkan dalam surat Al Baqarah ayat 152.
Allah akan menjaga hati dan fikirannya dari berbagai kotoran dan kecenderungan berbuat maksiat. Orang yang banyak berdzikir, tidak bisa didekati dan dipedaya oleh syetan. Hatinya merasa aman , nyaman dan tenrtam dengan mengingat Allah sebagaimana disebutkan dalam surat Ar Ra’d ayat 28.
Dengan banyak berdzikir menyebut nama Allah didalam hati , maka hati akan menjadi jernih dan bening, bersinar dan cahaya Ilahi yang akan terpancar dari wajah dan kehidupan orang yang bersangkutan.
✅Membaca Al Qur’an
Kitab Al Qur’an merupakan kumpulan wahyu Ilahi yang menjadi cahaya dan pedoman hidup bagi setiap orang yang beriman pada Allah. Al Qur’an merupakan cahaya, petunjuk dan nasehat yang menuntun orang beriman menjalani kehidupan dunia yang penuh kepalsuan dan kebohongan. Orang yang selalu membaca Qur’an dan menekuni setiap ayat yang dibacanya akan mendapat bimbingan dari Allah dalam menghadapi berbagai masalah dan persoalan hidup.
Dengan memahami Al Qur’an insya Allah hati menjadi jernih dan terang, sehingga mampu membedakan antara yang hal yang benar dan salah antara yang hak dan yang bathil.
Ayat-ayat Al-Quran memiliki target yang luas dan spesifik sesuai kebutuhan masing-masing orang yang sedang mencari atau memuliakan Rabbnya.
Sebagian ayat Al-Quran mampu menggetarkan hati seseorang yang sedang mencari kemuliaan Allah, selain itu Al-Quran mampu membuat menangis orang yang berdosa dan membuat ketenangan hati.
"Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran." (QS, Shaad 38:29)
"Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang lalim selain kerugian." (QS, al-Israa 17:82)
✅Memperbanyak istighfar
Istighfar mohon ampun pada Allah adalah usaha untuk membersihkan hati dari berbagai kotoran dan dosa. Allah telah memerintahkan hal ini dalam surat Hud ayat 3 :
"dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat"
✅ Mempelajari Asmaul Husna
Bila seseorang memahami sifat Allah yang Maha Mendengar, Maha Melihat dan Maha Mengetahui, maka ia akan menahan lidahnya, anggota tubuhnya dan gerakan hatinya dari apapun yang tidak disukai Allah.
Bila seseorang memahami sifat Allah yang Maha Indah, Maha Agung dan Maha Perkasa, maka semakin besarlah keinginannya untuk bertemu Allah di hari akhirat sehingga iapun secara cermat memenuhi berbagai persyaratan yang diminta Allah untuk bisa bertemu dengan-Nya (yaitu dengan memperbanyak amal ibadah).
Bila seseorang memahami sifat Allah yang Maha Santun, Maha Halus dan Maha Penyabar, maka iapun merasa malu ketika ia marah, dan hidupnya merasa tenang karena tahu bahwa ia dijaga oleh Tuhannya secara lembut dan sabar.
✅Mempelajari Sirah Nabawiyah
Dengan memahami perilaku, keagungan dan perjuangan Rasulullah SAW, akan menumbuhkan rasa cinta kita terhadapnya, kemudian berkembang menjadi keinginan untuk mencontoh semua perilaku beliau dan mematuhi pesan-pesan beliau selaku utusan Allah Azza Wa Jalla
✅ Mempelajari Nilai-Nilai Agama Islam
Renungan terhadap syariat Islam, hukum-hukumnya, akhlak yang diajarkannya, perintah dan larangannya, akan menimbulkan kekaguman terhadap kesempurnaan ajaran agama Islam ini.
✅ Mempelajari Kehidupan para sahabat Rasulullah SAW, tabiin dan tabiut tabiin
Mereka adalah generasi-generasi terbaik dari Islam. Mereka adalah orang-orang yang kadar keimanannya diibaratkan sebesar gunung Uhud sementara manusia zaman kini diibaratkan kadar keimananya tak lebih dari sebutir debu dari gunung Uhud.
Umar r.a. pernah memuntahkan makanan yang sudah masuk ke perutnya ketika tahu bahwa makanan yang diberikan padanya kurang halal sumbernya. Sejarah lain menceritakan tentang lumrahnya seorang tabiin meng-khatamkan Quran dalam satu kali sholatnya.
Banyak lagi hal2 lain yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan Iman dan Taqwa kepada Allah, yang kita bahas malam ini hanyalah sebagian kecil saja.
Demikian saja, semoga bermanfaat dan mampu meningkatkan ruhiyah kita dalam menyambut dan mengisi Ramadhan tahun ini, jangan cukup hanya dengan amalan2 biasa yang telah kita lakukan, tapi harus mampu ditingkatkan karna Allah telah memilih kita untuk sampai lagi diramadhan tahun ini, insyaa Allah, karna tidak semua orang yang Allah izinkan, lihat sekeliling kita, udah berapa yang tahun lalu masih tarawih bareng namun tahun ini udah kita antarkan ke pemakaman?
Sudahilah jadi manusia merugi, mari kita tingkatkan amalan selama puasa, dan dari hari ini perbanyaklah doa agar Allah menyampaikan kita keRamadhan tahun ini.
Wallahu a’lam bishowab
๐ TANYA JAWAB ๐
0⃣1⃣ Ainie SGD
Bunda ustadzah, Pahala adalah hak Allah (tentunya sesuai dg kadar kesulitan)
Setiap anak Adam telah ditulis baginya bagian dari zina. Ia pasti melakukannya tanpa bisa dihindari. Zina mata adalah memandang, zina lisan adalah berbicara, zina telinga adalah mendengar, dsb ..
Yg saya ingin diskusikan, ketika kita sdh niat berpuasa (menunaikan sahur) dsb, pada siang hari entah disengaja atau tidak, melakukan permisalan zina diatas..
Apakaha mengurangi pahala atau bahkan membatalkan puasa y ustadzah??
Tolak ukur atau mengetahuinya bagaimana ustadzah??
๐ Jawab :
Syukran untuk pertanyaannya mba Aini
Untuk pertanyaan apakah Zina yang disebut diatas sampai pada membatalkan puasa?
Kita bisa lihat hal2 yang membatalkan puasa, sependek yang saya tau, perilaku diatas tidak sampai pada taraf membatalkan puasa, hanya saja dalam hal ini, perlu kita ingat bahwa ada sebuah Peringatan dari Rasulullah SAW “Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.”
Seseorang yang masih gemar melakukan maksiat di bulan Ramadhan seperti berkata dusta, menfitnah, dan bentuk maksiat lainnya yang bukan pembatal puasa, maka puasanya tetap sah, namun dia tidak mendapatkan ganjaran yang sempurna di sisi Allah. Semoga kita dijauhkan dari melakukan hal-hal semacam ini.
Wallahu a'lam
0⃣2⃣☝๐ปkhalif F17 jazakallahu materinya sedemikian rinci
Ijin bertanya ustadzah... Begitu sering kita dapati sebagian umat Islam yang banyak tidur di siang hari bulan Ramadhan,bahkan sampai meninggalkan kewajiban kerja dan merusak disiplin yang telah ditetapkan perusahaan.
Mohon dijelaskan bu Ustadzah, apakah memang demikian ketentuannya dari segi syariah, yaitu bahwa di bulan Ramadhan memang waktunya untuk banyak tidur dan mengurangi kerja serta produkfitas. Adakah hal itu memang dibenarkan syariah?
๐ Jawab :
Na’am khy Khalif , orang2 yang melakukan hal itu karna mendengar hadits ini “ Diamnya orang yang puasa adalah tasbih, tidurnya adalah ibadah, doa’nya mustajab dan amalnya dilipatgandakan.”padahal Ini haditsnya dhoif namun populer diantara kamum muslimin.
"Syaikh Ibnu Utsaimin pernah ditanya tentang seorang yang ketika bulan puasa, dia tidur sepanjang hari, bagaimana hukumnya? Dan bagaimana juga kalau dia bangun untuk melakukan kewajiban lalu tidur lagi?!
Beliau menjawab: Pertanyaan ini mengandung dua permasalahan:
Pertama: Seorang yang tidur seharian dan tidak bangun sama sekali, tidak ragu lagi bahwa dia telah bermaksiat kepada Allah dengan meninggalkan sholat, maka hendaknya dia bertaubat kepada Allah dan menjalankan shalat tepat pada waktunya.
Kedua: Seorang yang tidur tetapi bangun menjalan shalat secara berjama’ah kemudian tidur lagi dan seterusnya, hukum orang ini tidak berdosa hanya saja luput darinya kebaikan yang banyak, sebab orang yang berpuasa hendaknya menyibukkan dirinya dengan shalat, dzikir, doa, membaca Al-Qur’an dan sebagainya sehingga mengumpulkan beraneka macam ibabah pada dirinya. Maka nasehatku kepada orang ini agar tidak menghabiskan waktu puasanya dengan banyak tidur, tetapi hendaknya bersemangat dalam ibadah. "
Tidur adalah perkara mubah (boleh) dan bukan ritual ibadah. Maka, sebagaimana perkara mubah yang lain, tidur dapat bernilai ibadah jika diniatkan sebagai sarana penunjang ibadah. Misalnya, seseorang tidur karena khawatir tergoda untuk berbuka sebelum waktunya, atau tidur untuk mengistirahatkan tubuh agar kuat dalam beribadah.
Sebaliknya, tidak setiap tidur orang berpuasa itu bernilai ibadah. Sebagai contoh, tidur karena malas, atau tidur karena kekenyangan setelah sahur. Keduanya, tentu tidak bernilai ibadah, bahkan bisa dinilai sebagai tidur yang tercela. Maka, hendaknya seseorang menjadikan bulan ramadhan sebagai kesempatan baik untuk memperbanyak amal kebaikan, bukan bermalas-malasan.
Wallahu a’lam
0⃣3⃣(dery976)
Apa yang harus didahulukan dlm menetapkan awal Ramadhan?
Hilal atau hisab
๐ Jawab :
Afwan dalam hal ini saya tidak punya ilmu untuk itu, dan sejauh ini saya pribadi mengikuti pemerintah saja .
Wallahu a'lam
0⃣4⃣Babay f55
Afwan izin bertanya
Jika kita sudah mengerjakan semuanya shalat puasa dan sllu bersholawat akan tetapi di suatu hari tepat di balan ramdhan kita tdak sngja mencela orang lain/ melakukan perbuatan yg di haramkan apakah amalan kita yg kita kerjakan di bln ramdhan itu akan ggur Ustdzah? Ato tetap di trima tetap kita tetap mndpat ganjaranny?๐๐ป
๐ Jawab :
Babay… kita tau yaa didalam Bulan Ramadhan itu disuruh mempuasakan Lisan juga, berpuasa dari perkataan kotor dan mencela, puasa tidak gugur tapi jelas itu akan mengurangi kadar puasa kita, maka tebuslah dengan beristighfar, mohon ampun kepada Allah Azza Wa jalla .
Menurut kesepakatan ulama Mimisan tidak membatalkan puasa.
Wallahu a’lam
0⃣5⃣Lina
Seperti bulan" yang telah lalu..pada bulan ramadan banyak kita temukan atau ketahui(contoh kcil dlm keluarga sendri)
Suatu keluarga biasanya akan menghidangkan menu" yang lebih tidak seperti hari" biasanya.
Contoh...biasa menu cuma ada sayur,lauk ,nasi.
Tapi pada saat bulan ramadhan menunya bisa sampai 4 atau 5 menu mungkin juga lebih.
Pertanyaan saya..apa hukum nya sesuatu hal yang berlebihan?
Apakah sperti yg saya sebutkan termasuk perbuatan yg berlebih" an...
Mohon pencerahannya.
Terima kasih ustadzah๐๐
๐ Jawab :
Na’am mba lina.. hal itu bisa dikatakan berlebih lebihan.
Berlebih-lebihan dalam segala sesuatu adalah tercela dan dilarang. Apalagi dalam masalah makanan dan minuman. Allah berfirman:
( َُُููููุง َูุงุดْุฑَุจُูุง َููุง ุชُุณْุฑُِููุง ุฅَُِّูู ูุง ُูุญِุจُّ ุงْูู ُุณْุฑَِِููู ) ุณูุฑุฉ ุงูุฃุนุฑุงู: 31
"Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al-A’raf: 31)
Terdapat keburukan2 juga jika terlalu banyak makan dan minum, selain mubazir karna nggak akan habis, juga jika memang makan dan minum banyak maka akan mengurangi ibadah karna akan mengantuk, selain itu menghabiskan waktu dalam mempersipakannya, seharus kita menghabiskan waktu untuk amal2 sholeh yang lebih utama.
Wallahu a’lam
0⃣6⃣ Sofi F57
Bunda...di Ramadhan itu biasanya semangat ibadah tuh pol-polan....tapi mata susah sekali diajak kompromi...bawaannya ngantuk melulu...
Boleh minta tips nya bun biar bisa ngalahin ngantuknya niih di Ramadhan ini insya Allah...
Jazakillah khairan bun...
๐ Jawab :Atur mindset ...
kebanyakan orang terlalu dan selalu menganggap ramadhan itu bulannya ibadah padahal ramadhan adalah bulan latihan kita untuk menghadapi 11 bulan berikutnya
Atur pola hidup yang sesuai perbanyak asupan non karbo pingin tahu tips nda ngantukan boleh jupri
๐ CLOSING STATEMENT ๐
Sahabat2ku...
Sudah selayaknya kita menyadari bahwa salah satu nikmat yang banyak disyukuri meski oleh seorang yang lalai adalah nikmat ditundanya ajal dan sampainya kita di bulan Ramadhan. Tentunya jika diri ini menyadari tingginya tumpukan dosa yang menggunung, maka pastilah kita sangat berharap untuk dapat menjumpai bulan Ramadhan dan mereguk berbagai manfaat di dalamnya.
Kita tentunya sama2 berharap akan disampaikan pada Ramadhan tahun ini, Bulan dimana Allaah Azza Wa jalla memberikan pahala2 yang berlipat ganda, jangan sia sia kan Ramadhan kali ini.
Demikian saja dari saya, mohon maaf jika ada salah salah kata, kebenaran datang dari Allah, dan kekeliruan datang dari saya pribadi karna kefakiran saya, dan kita sama2 belajar dan mengambil hikmah dari materi malam ini .
Wassalamu'alaikum
๐ฟ๐ฟ๐ฟ๐ฟ๐ฟ๐ฟ๐ฟ๐ฟ๐ฟ
nd@
NOTULEN KAJIAN DRi/a 16/05/2017
Tempat : room kajian DRi/a
Waktu : 20.00 - 22.00
Moderator : inchessnit
Notulen : sandra
Muwajjih : bunda irna
Tema : mempersiapkan ruhiyat menyambut ramadhan
๐ MATERI ๐
Sahabat2ku ....
Waktu memiliki sifat terus berjalan, jam demi jam terus melaju tanpa seorang pun dapat menghentikannya, dan tidak ada satu orang pun diantara kita yang bisa menghentikan waktu walau hanya sedetik.
Tanpa terasa bulan sekarang (dalam kalender Hijirah) sudah memasuki bulan Sya’ban, itu pertanda bahwa bulan depan kita akan memasuki bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, bulan penuh pahala dan bulan penuh kebaikan.
Bagaimana pun keadaan kita, apakah kita siap atau tidak siap, maka bulan Ramadhan pastilah akan datang dan Ramadhan Saat ini Nuansanya sudah mulai terasa, dan tentu beruntunglah orang yang sudah mempersiapkan diri menyambut bulan Ramadhan, karena dengan persiapan tentu saja hasilnya akan lebih baik. Sebagaimana kita tahu, bulan Ramadhan adalah bulan yang paling ditunggu-tunggu oleh jutaan umat muslim di seluruh penjuru dunia.
Saudaraku seiman yang saya cinta karena Allah Azza Wa jalla , bulan suci, bulan magfirah, bulan penuh rahmat, bulan diturunkannya Al-Qur’an, bulan yang didalamnya terdapat lailatul qadr yang dinanti-nanti sudah dihadapan mata. bulan segala kebaikan: bulan ampunan, bulan tarbiyah (pembinaan), bulan dzikir dan doa, bulan Al-Qur’an, bulan kesabaran, bulan dakwah dan jihad. Masih banyak lagi makna-makna lain bulan Ramadhan yang memberikan tambahan kebaikan dan manfaat yang luar biasa bagi kehidupan dunia dan akhirat kaum beriman.
Seluruh kebaikan dan keutamaan itu, dalam bahasa Rasulullah SAW, diistilahkan dengan ‘syahrun mubarak‘. Ini seperti yang tersebut dalam sebuah haditsnya, “Akan datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan mubarak. Allah mewajibkan di dalamnya berpuasa. Pada bulan itu dibukakan untuk kalian pintu-pintu surga dan ditutup pintu-pintu neraka, setan-setan dibelenggu, serta pada salah satu malamnya terdapat malam yang lebih baik daripada seribu bulan, yaitu lailatul qadar. Barangsiapa yang terhalang untuk mendapatkan kebaikan di bulan itu, maka ia telah terhalang selamanya.” (Ahmad dan Nasa’i), Hanya hitungan hari menuju bulan mulia itu.
Karena kemuliaan dan spesialnya bulan tersebut maka sudah seharusnya kita sebagai ummat Islam mempersiapkan diri dan keluarga, jangan sampai kita cuek saja menyambut bulan ini. Karna dia adalah hadiah dari Allah untuk hamba2NYA yang beriman, dan kita tau yang dipanggil untuk berpuasa siapa?
Hanya beberapa panggilan saja didalam Al Quran khusus untuk orang beriman,
Dan salah satunya adalah Berpuasa :
“Hai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu menjadi orang yang bertakwa“. (Al-Baqarah: 183)
Ayat ini adalah bukti kedekatan dan sentuhan Allah terhadap hambaNya yang beriman dengan mewajibkan mereka berpuasa, tentu tidak lain adalah untuk meningkatkan derajat mereka menuju pribadi yang bertakwa ‘La’allakum tattaqun‘.
Ibnu Mas’ud ra merumuskan sebuah kaidah dalam memahami ayat Al-Qur’an yang diawali dengan seruan ‘Hai orang-orang yang beriman’, “Jika kalian mendengar atau membaca ayat Al-Qur’an yang diawali dengan seruan ‘hai orang-orang yang beriman‘, maka perhatikanlah dengan seksama; karena setelah seruan itu tidak lain adalah sebuah kebaikan yang Allah perintahkan, atau sebuah keburukan yang Allah larang.” Keduanya, perintah dan larangan, diperuntukkan untuk kebaikan orang-orang yang beriman. Memang hanya orang yang beriman yang mampu berpuasa dengan baik dan benar.
Panggilan untuk orang orang beriman ini merupakan motivasi utama bagi kita dalam menjalankan perintah beribadah dari Allah, sesungguhnya puasa itu atas dasar iman
Bukan karena besar dan banyaknya pahala yang disediakan. Sebab, pahala itu rahasia dan hak prerogatif Allah yang tentunya sesuai dengan tingkat kesukaran dan kepayahan ibadah tersebut. Rasulullah saw. bersabda, “Pahala itu ditentukan oleh tingkat kesukaran dan kepayahan seseorang menjalankan ibadah tersebut.”
Rasulullah bersabda tentang shiyam, “Barangsiapa yang berpuasa karena iman dan semata-mata mengharapkan ridha Allah, maka sungguh ia telah diampuni dosa-dosanya yang terdahulu”. (Muttafaqun Alaih).
Dengan redaksi yang sama, Rasulullah bersabda juga tentang qiyam di bulan Ramadhan, “Barangsiapa yang shalat malam (qiyam) di bulan Ramadhan karena iman dan semata mengharapkan ridha Allah, maka sungguh ia telah diampuni dosa-dosanya yang terdahulu.” (Muttafaqun Alaih).
Demikian juga doa yang paling banyak dibaca oleh Rasulullah di bulan puasa adalah “Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan mencintai maaf, maka maafkanlah aku.” Ampunan Allahlah yang menjadi kunci dan syarat utama seseorang dimasukkan ke dalam surga.
Ungkapan ‘agar kalian menjadi orang yang bertakwa‘ pada petikan terakhir ayat pertama dari ayat puasa merupakan harapan sekaligus jaminan Allah bagi ‘orang-orang yang beriman‘ dalam seluruh aspek . Sebab, mereka akan beralih meningkat menuju level berikutnya, yaitu pribadi yang muttaqin yang tiada balasan lain bagi mereka melainkan surga Allah tanpa ‘syarat‘ karena mereka telah berhasil melalui ujian-ujian perintah dan larangan ketika mereka berada pada level mukmin.
Itulah hakikat kewajiban puasa yang tersebut pada ayat pertama dari ayatush shiyam: perintah puasa adalah ditujukan untuk orang yang beriman. Berpuasa hanya akan mampu dijalankan dengan baik dan benar oleh orang-orang yang benar-benar beriman.
Motivasi menjalankan amaliah Ramadhan juga karena iman. Orang-orang beriman yang sukses akan diangkat oleh Allah menuju derajat yang paling tinggi di hadapan-Nya, yaitu muttaqin.
Semoga kita termasuk yang akan mendapatkan predikat muttaqin setelah sukses menjalankan ibadah Ramadhan dengan penuh iman dan ihtisaban.
Agar puasa menjadi nikmat dan ladang amal bagi kita umat Muslim, tentunya harus dilakukan dengan tingkat keimanan yang tinggi, karna hanya dengan Imanlah kita mampu menumbuhkan rasa cinta terhadap perintah Allaah, apapun itu, termasuk perintah puasa, andai tanpa iman, maka akan berat bagi kita untuk menahan haus lapar, hawa nafsu selama bulan Ramadhan, dan dilanjutkan setelah ramadhan.
Dalam meningkatkan Iman tentunya ada hal yang bisa dilakukan diantaranya adalah :
✅Tazkiyatun nafs/ membersihkan hati dari penyakit-penyakit dalam jiwanya sehingga hati nurani akan bersih dari penyakit-penyakit yang dapat mengganggu ibadah di bulan Ramadhan nantinya. “Dan beruntunglah orang yang menyucikan jiwanya ” (Asy-Syams:9)
Hati manusia itu diumpamakan sehelai kertas putih yang bersih, ketika dia berbuat dosa muncullah sebuah titik hitam pada kertas itu. Ketika ia beristighfar , bertaubat dan mengerjakan shalat bintik hitam itupun hilang. Demikian seterusnya hati akan tetap bersih selama ia tetap beristghfar dan mendirikan shalat. Jika ia tidak pernah beristighfar dan mendirikan shalat maka hati itu akan dipenuhi bintik hitam yang pada akhirnya akan menutupi seluruh hatinya menjadi hitam legam penuh kegelapan.
Hati yang rusak dipenuhi berbagai penyakit seperti syirik, dengki, kafir, munafik, kikir, dendam, kecewa, gelisah, amarah dan lain sebagainya.
Allah menyatakan ini dalam surat Al baqarah 10
"Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta."
Orang yang hatinya dipenuhi berbagai kotoran dan penyakit hidupnya akan dirongrong berbagai masalah dan kesulitan yang tidak pernah habis. Didunia hidup menderita dan di akhirat akan lebih menderita lagi.
Hati dan qolbu yang sehat dimiliki oleh orang yang beriman, tawakkal, bertakwa, sabar, ikhlas , jujur, amanah, dan selalu berdzikir mengingat Allah dimanapun dia berada.
Berbahagialah orang yang selalu berusaha membersihkan hatinya dari berbagai penyakit.
Orang yang hatinya sehat dan bersih dijamin Allah hidupnya didunia dan akhirat. Hati yang sehat dan jernih menyebabkan dia bisa berfikir dengan tenang dan nyaman dalam mengatasi berbagai masalah kehidupan, sehingga ia mampu mengatasi berbagai masalah yang dihadapinya dengan mudah.
Kunci sukses hidup didunia dan akhirat adalah dengan menjamin hati tetap sehat dan bersih dari berbagai penyakit hati. Untuk membersihkan hati dari berbagai penyakit dibutuhkan kesabaran dan ketekunan .
✅Menjaga mata dan telinga
Mata dan telinga merupakan jalan utama masuknya pengaruh dan informasi kedalam hati manusia. Apa yang didengar dan dilihat diolah oleh fikiran kemudian disimpan didalam hati.
Jika mata dan telinga banyak dicekoki informasi dan pengaruh negatif , informasi itu akan dicerna dalam fikiran dan disimpan didalam hati . Mata sering melihat gambar dan video porno, melihat tindakan kejam dan brutal, menyaksikan berbagai kecurangan, melihat berbagai kemaksiatan serta pergaulan bebas yang jauh dari kegiatan dzikrullah.
Telinga sering mendengar ucapan cacian dan makian, umpatan dan keluh kesah, ajakan melakukan perbuatan tercela dan lain sebagainya. Apa yang dilihat dan didengar itu akan disimpan didalam hati menjadikan hati gelap dan cenderung melakukan perbuatan dosa dan maksiat.
Sebaliknya jika mata dan telinga banyak menerima informasi dan pengaruh positif, semua pengaruh dan informasi itu akan disimpan didalam hati. Mata digunakan untuk membaca al Qur’an dan buku ilmu pengetahuan, bergaul dengan lingkungan orang yang soleh, sering mendengarkan nasehat dan lantunan ayat suci al qur’an. Maka hati orang itu akan menjadi jernih dan bening, dan yang bersangkutan akan cenderung mengerjakan amal baik, beribadah dan selalu berdzikir mengingat Allah.
Menjaga mata dan telinga dari pengaruh dan informasi negatif , dapat menjenihkan hati dan mencegah yang bersangkutan dari melakukan perbuatan dosa dan maksiat.
Berdzikir setiap saat
Dalam surat Al A’laa ayat 14 -15 Allah mengingatkan beruntunglah orang yang membersihkan diri (hati)nya dengan banyak berdzikir mengingat nama Allah dan mendirikan shalat. Orang yang banyak berdzikir menyebut nama Allah didalam hatinya setiap saat akan selalu berada dalam pengawasan dan penjagaan Allah sebagaimana disebutkan dalam surat Al Baqarah ayat 152.
Allah akan menjaga hati dan fikirannya dari berbagai kotoran dan kecenderungan berbuat maksiat. Orang yang banyak berdzikir, tidak bisa didekati dan dipedaya oleh syetan. Hatinya merasa aman , nyaman dan tenrtam dengan mengingat Allah sebagaimana disebutkan dalam surat Ar Ra’d ayat 28.
Dengan banyak berdzikir menyebut nama Allah didalam hati , maka hati akan menjadi jernih dan bening, bersinar dan cahaya Ilahi yang akan terpancar dari wajah dan kehidupan orang yang bersangkutan.
✅Membaca Al Qur’an
Kitab Al Qur’an merupakan kumpulan wahyu Ilahi yang menjadi cahaya dan pedoman hidup bagi setiap orang yang beriman pada Allah. Al Qur’an merupakan cahaya, petunjuk dan nasehat yang menuntun orang beriman menjalani kehidupan dunia yang penuh kepalsuan dan kebohongan. Orang yang selalu membaca Qur’an dan menekuni setiap ayat yang dibacanya akan mendapat bimbingan dari Allah dalam menghadapi berbagai masalah dan persoalan hidup.
Dengan memahami Al Qur’an insya Allah hati menjadi jernih dan terang, sehingga mampu membedakan antara yang hal yang benar dan salah antara yang hak dan yang bathil.
Ayat-ayat Al-Quran memiliki target yang luas dan spesifik sesuai kebutuhan masing-masing orang yang sedang mencari atau memuliakan Rabbnya.
Sebagian ayat Al-Quran mampu menggetarkan hati seseorang yang sedang mencari kemuliaan Allah, selain itu Al-Quran mampu membuat menangis orang yang berdosa dan membuat ketenangan hati.
"Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran." (QS, Shaad 38:29)
"Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang lalim selain kerugian." (QS, al-Israa 17:82)
✅Memperbanyak istighfar
Istighfar mohon ampun pada Allah adalah usaha untuk membersihkan hati dari berbagai kotoran dan dosa. Allah telah memerintahkan hal ini dalam surat Hud ayat 3 :
"dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat"
✅ Mempelajari Asmaul Husna
Bila seseorang memahami sifat Allah yang Maha Mendengar, Maha Melihat dan Maha Mengetahui, maka ia akan menahan lidahnya, anggota tubuhnya dan gerakan hatinya dari apapun yang tidak disukai Allah.
Bila seseorang memahami sifat Allah yang Maha Indah, Maha Agung dan Maha Perkasa, maka semakin besarlah keinginannya untuk bertemu Allah di hari akhirat sehingga iapun secara cermat memenuhi berbagai persyaratan yang diminta Allah untuk bisa bertemu dengan-Nya (yaitu dengan memperbanyak amal ibadah).
Bila seseorang memahami sifat Allah yang Maha Santun, Maha Halus dan Maha Penyabar, maka iapun merasa malu ketika ia marah, dan hidupnya merasa tenang karena tahu bahwa ia dijaga oleh Tuhannya secara lembut dan sabar.
✅Mempelajari Sirah Nabawiyah
Dengan memahami perilaku, keagungan dan perjuangan Rasulullah SAW, akan menumbuhkan rasa cinta kita terhadapnya, kemudian berkembang menjadi keinginan untuk mencontoh semua perilaku beliau dan mematuhi pesan-pesan beliau selaku utusan Allah Azza Wa Jalla
✅ Mempelajari Nilai-Nilai Agama Islam
Renungan terhadap syariat Islam, hukum-hukumnya, akhlak yang diajarkannya, perintah dan larangannya, akan menimbulkan kekaguman terhadap kesempurnaan ajaran agama Islam ini.
✅ Mempelajari Kehidupan para sahabat Rasulullah SAW, tabiin dan tabiut tabiin
Mereka adalah generasi-generasi terbaik dari Islam. Mereka adalah orang-orang yang kadar keimanannya diibaratkan sebesar gunung Uhud sementara manusia zaman kini diibaratkan kadar keimananya tak lebih dari sebutir debu dari gunung Uhud.
Umar r.a. pernah memuntahkan makanan yang sudah masuk ke perutnya ketika tahu bahwa makanan yang diberikan padanya kurang halal sumbernya. Sejarah lain menceritakan tentang lumrahnya seorang tabiin meng-khatamkan Quran dalam satu kali sholatnya.
Banyak lagi hal2 lain yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan Iman dan Taqwa kepada Allah, yang kita bahas malam ini hanyalah sebagian kecil saja.
Demikian saja, semoga bermanfaat dan mampu meningkatkan ruhiyah kita dalam menyambut dan mengisi Ramadhan tahun ini, jangan cukup hanya dengan amalan2 biasa yang telah kita lakukan, tapi harus mampu ditingkatkan karna Allah telah memilih kita untuk sampai lagi diramadhan tahun ini, insyaa Allah, karna tidak semua orang yang Allah izinkan, lihat sekeliling kita, udah berapa yang tahun lalu masih tarawih bareng namun tahun ini udah kita antarkan ke pemakaman?
Sudahilah jadi manusia merugi, mari kita tingkatkan amalan selama puasa, dan dari hari ini perbanyaklah doa agar Allah menyampaikan kita keRamadhan tahun ini.
Wallahu a’lam bishowab
๐ TANYA JAWAB ๐
0⃣1⃣ Ainie SGD
Bunda ustadzah, Pahala adalah hak Allah (tentunya sesuai dg kadar kesulitan)
Setiap anak Adam telah ditulis baginya bagian dari zina. Ia pasti melakukannya tanpa bisa dihindari. Zina mata adalah memandang, zina lisan adalah berbicara, zina telinga adalah mendengar, dsb ..
Yg saya ingin diskusikan, ketika kita sdh niat berpuasa (menunaikan sahur) dsb, pada siang hari entah disengaja atau tidak, melakukan permisalan zina diatas..
Apakaha mengurangi pahala atau bahkan membatalkan puasa y ustadzah??
Tolak ukur atau mengetahuinya bagaimana ustadzah??
๐ Jawab :
Syukran untuk pertanyaannya mba Aini
Untuk pertanyaan apakah Zina yang disebut diatas sampai pada membatalkan puasa?
Kita bisa lihat hal2 yang membatalkan puasa, sependek yang saya tau, perilaku diatas tidak sampai pada taraf membatalkan puasa, hanya saja dalam hal ini, perlu kita ingat bahwa ada sebuah Peringatan dari Rasulullah SAW “Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.”
Seseorang yang masih gemar melakukan maksiat di bulan Ramadhan seperti berkata dusta, menfitnah, dan bentuk maksiat lainnya yang bukan pembatal puasa, maka puasanya tetap sah, namun dia tidak mendapatkan ganjaran yang sempurna di sisi Allah. Semoga kita dijauhkan dari melakukan hal-hal semacam ini.
Wallahu a'lam
0⃣2⃣☝๐ปkhalif F17 jazakallahu materinya sedemikian rinci
Ijin bertanya ustadzah... Begitu sering kita dapati sebagian umat Islam yang banyak tidur di siang hari bulan Ramadhan,bahkan sampai meninggalkan kewajiban kerja dan merusak disiplin yang telah ditetapkan perusahaan.
Mohon dijelaskan bu Ustadzah, apakah memang demikian ketentuannya dari segi syariah, yaitu bahwa di bulan Ramadhan memang waktunya untuk banyak tidur dan mengurangi kerja serta produkfitas. Adakah hal itu memang dibenarkan syariah?
๐ Jawab :
Na’am khy Khalif , orang2 yang melakukan hal itu karna mendengar hadits ini “ Diamnya orang yang puasa adalah tasbih, tidurnya adalah ibadah, doa’nya mustajab dan amalnya dilipatgandakan.”padahal Ini haditsnya dhoif namun populer diantara kamum muslimin.
"Syaikh Ibnu Utsaimin pernah ditanya tentang seorang yang ketika bulan puasa, dia tidur sepanjang hari, bagaimana hukumnya? Dan bagaimana juga kalau dia bangun untuk melakukan kewajiban lalu tidur lagi?!
Beliau menjawab: Pertanyaan ini mengandung dua permasalahan:
Pertama: Seorang yang tidur seharian dan tidak bangun sama sekali, tidak ragu lagi bahwa dia telah bermaksiat kepada Allah dengan meninggalkan sholat, maka hendaknya dia bertaubat kepada Allah dan menjalankan shalat tepat pada waktunya.
Kedua: Seorang yang tidur tetapi bangun menjalan shalat secara berjama’ah kemudian tidur lagi dan seterusnya, hukum orang ini tidak berdosa hanya saja luput darinya kebaikan yang banyak, sebab orang yang berpuasa hendaknya menyibukkan dirinya dengan shalat, dzikir, doa, membaca Al-Qur’an dan sebagainya sehingga mengumpulkan beraneka macam ibabah pada dirinya. Maka nasehatku kepada orang ini agar tidak menghabiskan waktu puasanya dengan banyak tidur, tetapi hendaknya bersemangat dalam ibadah. "
Tidur adalah perkara mubah (boleh) dan bukan ritual ibadah. Maka, sebagaimana perkara mubah yang lain, tidur dapat bernilai ibadah jika diniatkan sebagai sarana penunjang ibadah. Misalnya, seseorang tidur karena khawatir tergoda untuk berbuka sebelum waktunya, atau tidur untuk mengistirahatkan tubuh agar kuat dalam beribadah.
Sebaliknya, tidak setiap tidur orang berpuasa itu bernilai ibadah. Sebagai contoh, tidur karena malas, atau tidur karena kekenyangan setelah sahur. Keduanya, tentu tidak bernilai ibadah, bahkan bisa dinilai sebagai tidur yang tercela. Maka, hendaknya seseorang menjadikan bulan ramadhan sebagai kesempatan baik untuk memperbanyak amal kebaikan, bukan bermalas-malasan.
Wallahu a’lam
0⃣3⃣(dery976)
Apa yang harus didahulukan dlm menetapkan awal Ramadhan?
Hilal atau hisab
๐ Jawab :
Afwan dalam hal ini saya tidak punya ilmu untuk itu, dan sejauh ini saya pribadi mengikuti pemerintah saja .
Wallahu a'lam
0⃣4⃣Babay f55
Afwan izin bertanya
Jika kita sudah mengerjakan semuanya shalat puasa dan sllu bersholawat akan tetapi di suatu hari tepat di balan ramdhan kita tdak sngja mencela orang lain/ melakukan perbuatan yg di haramkan apakah amalan kita yg kita kerjakan di bln ramdhan itu akan ggur Ustdzah? Ato tetap di trima tetap kita tetap mndpat ganjaranny?๐๐ป
๐ Jawab :
Babay… kita tau yaa didalam Bulan Ramadhan itu disuruh mempuasakan Lisan juga, berpuasa dari perkataan kotor dan mencela, puasa tidak gugur tapi jelas itu akan mengurangi kadar puasa kita, maka tebuslah dengan beristighfar, mohon ampun kepada Allah Azza Wa jalla .
Menurut kesepakatan ulama Mimisan tidak membatalkan puasa.
Wallahu a’lam
0⃣5⃣Lina
Seperti bulan" yang telah lalu..pada bulan ramadan banyak kita temukan atau ketahui(contoh kcil dlm keluarga sendri)
Suatu keluarga biasanya akan menghidangkan menu" yang lebih tidak seperti hari" biasanya.
Contoh...biasa menu cuma ada sayur,lauk ,nasi.
Tapi pada saat bulan ramadhan menunya bisa sampai 4 atau 5 menu mungkin juga lebih.
Pertanyaan saya..apa hukum nya sesuatu hal yang berlebihan?
Apakah sperti yg saya sebutkan termasuk perbuatan yg berlebih" an...
Mohon pencerahannya.
Terima kasih ustadzah๐๐
๐ Jawab :
Na’am mba lina.. hal itu bisa dikatakan berlebih lebihan.
Berlebih-lebihan dalam segala sesuatu adalah tercela dan dilarang. Apalagi dalam masalah makanan dan minuman. Allah berfirman:
( َُُููููุง َูุงุดْุฑَุจُูุง َููุง ุชُุณْุฑُِููุง ุฅَُِّูู ูุง ُูุญِุจُّ ุงْูู ُุณْุฑَِِููู ) ุณูุฑุฉ ุงูุฃุนุฑุงู: 31
"Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al-A’raf: 31)
Terdapat keburukan2 juga jika terlalu banyak makan dan minum, selain mubazir karna nggak akan habis, juga jika memang makan dan minum banyak maka akan mengurangi ibadah karna akan mengantuk, selain itu menghabiskan waktu dalam mempersipakannya, seharus kita menghabiskan waktu untuk amal2 sholeh yang lebih utama.
Wallahu a’lam
0⃣6⃣ Sofi F57
Bunda...di Ramadhan itu biasanya semangat ibadah tuh pol-polan....tapi mata susah sekali diajak kompromi...bawaannya ngantuk melulu...
Boleh minta tips nya bun biar bisa ngalahin ngantuknya niih di Ramadhan ini insya Allah...
Jazakillah khairan bun...
๐ Jawab :Atur mindset ...
kebanyakan orang terlalu dan selalu menganggap ramadhan itu bulannya ibadah padahal ramadhan adalah bulan latihan kita untuk menghadapi 11 bulan berikutnya
Atur pola hidup yang sesuai perbanyak asupan non karbo pingin tahu tips nda ngantukan boleh jupri
๐ CLOSING STATEMENT ๐
Sahabat2ku...
Sudah selayaknya kita menyadari bahwa salah satu nikmat yang banyak disyukuri meski oleh seorang yang lalai adalah nikmat ditundanya ajal dan sampainya kita di bulan Ramadhan. Tentunya jika diri ini menyadari tingginya tumpukan dosa yang menggunung, maka pastilah kita sangat berharap untuk dapat menjumpai bulan Ramadhan dan mereguk berbagai manfaat di dalamnya.
Kita tentunya sama2 berharap akan disampaikan pada Ramadhan tahun ini, Bulan dimana Allaah Azza Wa jalla memberikan pahala2 yang berlipat ganda, jangan sia sia kan Ramadhan kali ini.
Demikian saja dari saya, mohon maaf jika ada salah salah kata, kebenaran datang dari Allah, dan kekeliruan datang dari saya pribadi karna kefakiran saya, dan kita sama2 belajar dan mengambil hikmah dari materi malam ini .
Wassalamu'alaikum
๐ฟ๐ฟ๐ฟ๐ฟ๐ฟ๐ฟ๐ฟ๐ฟ๐ฟ
nd@
Komentar
Posting Komentar